Presiden pimpin rapat di Halim sebelum bertolak ke Australia

Pemimpin negara dalam sistem sekuler demokrasi sangat wajib kelihatannya kunjungan ke LN. Padahal wilayah kerja dan tanggung jawab utama seorang kepala negara adalah stabilitas regional dan lokal.

Negeri ini masih butuh berbenah dan harus ada perubahan menuju situasi yang lebih baik bukan sekedar ganti nakhoda atau rezim. Tetapi harus ada terobosan visioner untuk mewujudkan kepemimpinan yang berdaulat dan rakyat sejahtera.

Kunjungan ke LN hakikatnya tidak membawa dampak siginifikan bagi masyarakat. Sebab tujuannya juga hanya sekedar perjanjian dagang dan mengemis investasi. Padahal, jika SDA dikelola sendiri oleh negara dan didistribusikan dengan adil, masyarakat akan sejahtera.

Seharusnya pondasi dalam negeri terlebih dahulu distabilkan baru kemudian melangkahkan ke luar negeri untuk melihat peluang keberuntungan bagi negeri sendiri. Idealnya begitu sih.