ANTARA - Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam menghasilkan energi listrik, sudah menjadi kebutuhan saat ini. Pemanfaatan material seperti sekam padi, serbuk kayu, maupun limbah kayu, terbukti efektif menurunkan gas emisi rumah kaca berkat pemanfaatan di pembangkit listrik tenaga uap.

Skema pengelolaan limbah menjadi bahan bakar energi alternatif yang lazim dikenal sebagai co-firing ini, sudah diterapkan di sejumlah pembangkit dari wilayah barat hingga timur negeri ini. Di Provinsi Aceh, penerapan penggunaan biomassa terdapat di PLTU Nagan Raya. Sementara di Provinsi Papua, skema ini berjalan baik di PLTU Holtekamp.

Pemanfaatan biomassa sebagai bahan baku energi alternatif ramah lingkungan juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Penuh bersemangat, masyarakat mengumpulkan atau mencacah limbah kayu untuk kemudian dijual kepada pengepul dan pada akhirnya aktivitas ini membantu mereka untuk meningkatkan pendapatan. (Ahmad Faishal Adnan/Aprizal Rachmad, Syamsul Rizal/Rayyan/Ahmad Faishal Adnan)