ANTARA - Seorang peretas siber membobol sebuah basis data yang berisi informasi pribadi 6 juta pelanggan, kata Qantas dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (2/7). Maskapai tidak merinci lokasi pusat panggilan maupun identitas pelanggan yang informasinya telah bocor. Qantas mengatakan bahwa mereka mengetahui pelanggaran tersebut setelah mendeteksi aktivitas mencurigakan pada platform dan langsung mengambil tindakan untuk mengatasinya.
(Rijalul Vikry/Sandy Arizona/I Gusti Agung Ayu N)
(Rijalul Vikry/Sandy Arizona/I Gusti Agung Ayu N)