Kunjungan ke Terracotta Army dibatasi

  • Sabtu, 6 Juli 2019 16:41 WIB

Patung prajurit Terracotta dari pasukan Kaisar Qin Pertama di Musium Terracotta Warriors kota Xian, China. Pengelola Terracota Army di Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, China, akan membatasi jumlah pengunjung museum bersejarah itu untuk melindungi penurunan kualitas patung-patung yang terbuat dari tanah liat tersebut. ANTARA/Shuterstock/sleepingpanda/aa

Deretan patung prajurit Terracotta yang merupakan bagian dari peninggalan Kaisar Qin Pertama adalah cagar budaya yang dilindungi UNESCO di kota Xian, China, (30/5/2017). Petugas musium menjelaskan bahwa uap yang keluar dari mulut pengunjung saat berbicara ditengarai menurunkan kualitas patung-patung yang jumlahnya mencapai 7.000-an itu, termasuk patung kuda tunggangan prajurit. ANTARA/Shutterstock/DnDavis/aa

Patung kuda prajurit Terracotta yang merupakan bagian dari peninggalan Kaisar Qin Pertama dan merupakan cagar budaya yang dilindungi UNESCO di kota Xian, China, (28/5/2017). Pada tahun lalu, jumlah total pengunjung dalam satu tahun mencapai 8,6 juta atau dalam sehari sebanyak 23.000 orang lebih. Jumlah itu hanya yang tercatat sesuai pembelian tiket dan belum termasuk pengunjung yang masuk secara gratis. ANTARA/Shutterstock/DnDavis/aa

Deretan patung prajurit Terracotta yang merupakan bagian dari peninggalan Kaisar Qin Pertama dan merupakan cagar budaya yang dilindungi UNESCO di kota Xian, China, (28/5/2017). Petugas musium menjelaskan bahwa uap yang keluar dari mulut pengunjung saat berbicara ditengarai menurunkan kualitas patung-patung yang jumlahnya mencapai 7.000-an itu, termasuk patung kuda tunggangan prajurit. ANTARA/Shutterstock/DnDavis/aa

Patung figur Prajurit Terracotta peninggalan Kaisar Qin Pertama pada tahun 210 SM saat dipamerkan di kota Xian, China, beberapa waktu lalu. Petugas musium menjelaskan bahwa uap yang keluar dari mulut pengunjung saat berbicara ditengarai menurunkan kualitas patung-patung yang jumlahnya mencapai 7.000-an itu, termasuk patung kuda tunggangan prajurit. ANTARA/Shutterstock/Hung Chung Chih/aa

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait