Menteri Negara BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) berbincang dengan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kanan), Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi (kedua kanan), Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala N Mansury (ketiga kanan), Direktur Utama PT Askrindo Sabdono (kedua kiri), Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa (kiri) seusai pecatatan saham perdana Efek Beragun Aset Mandiri GIAA01 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/7). PT Mandiri Manajemen Investasi bersama PT Garuda Indonesia meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri GIAA01 dengan nilai total Rp2 Triliun yang terbagi menjadi dua kelas, yakni kelas A dan kelas B. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Mandiri
Menteri Negara BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) didampingi (dari kiri) Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi, Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansury, Dirut PT Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Jusman Syafii Djamal, dan Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Helmy Iman memencet tombol saat pecatatan saham perdana Efek Beragun Aset Mandiri GIAA01 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/72018). PT Mandiri Manajemen Investasi bersama PT Garuda Indonesia meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri GIAA01 dengan nilai total Rp2 Triliun yang terbagi menjadi dua kelas, yakni kelas A dan kelas B. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)