Mengintip konservasi fosil gajah purba di Museum Trinil Ngawi

  • Kamis, 10 Juli 2025 17:04 WIB

Anggota tim konservator dari Museum Sangiran membersihkan fosil gigi geraham gajah purba (Stegodon trigonochepalus ivory) di Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur, Kamis, (10/7/2025). Kegiatan konservasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan selama kurang lebih 25 hari yang meliputi pembersihan, perawatan, pendataan, dan penyimpanan fosil purbakala dari zaman Pleistosen dengan tujuan menjaga kelestarian koleksi, mendukung riset ilmiah, serta memperkuat fungsi museum sebagai sarana edukasi sejarah kehidupan purba kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Anggota tim konservator dari Museum Sangiran membersihkan fosil gading gajah purba (Stegodon trigonochepalus ivory) di Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur, Kamis, (10/7/2025). Kegiatan konservasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan selama kurang lebih 25 hari yang meliputi pembersihan, perawatan, pendataan, dan penyimpanan fosil purbakala dari zaman Pleistosen dengan tujuan menjaga kelestarian koleksi, mendukung riset ilmiah, serta memperkuat fungsi museum sebagai sarana edukasi sejarah kehidupan purba kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Anggota tim konservator dari Museum Sangiran mengoleskan larutan penguat atau paraloid pada fosil tengkorak gajah purba (Stegodon trigonochepalus ivory) di Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur, Kamis, (10/7/2025). Kegiatan konservasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan selama kurang lebih 25 hari yang meliputi pembersihan, perawatan, pendataan, dan penyimpanan fosil purbakala dari zaman Pleistosen dengan tujuan menjaga kelestarian koleksi, mendukung riset ilmiah, serta memperkuat fungsi museum sebagai sarana edukasi sejarah kehidupan purba kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait