Pemerintah Arab Saudi tetapkan Idul Adha 6 Juni, Wukuf di Arafah 5 Juni 2025

  • Jumat, 30 Mei 2025 20:56 WIB

Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom.

Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom.FOTO/ANDIKA WAHYU)

Jamaah calon haji dari berbagai negara berjalan usai menunaikan Shalat Maghrib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom.

Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/tom.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

  1. heti suhesti heti suhesti
    Momen haji adalah momen penting dan spesial, moment dimana umat Islam seluruh dunia bersatu menjalankan rangkaian ibadah dengan satu aturan satu tujuan dan satu harapan. Namun moment tersebut seolah hanya seremonial dalam pelaksanaan kewajiban pelaksanaan rukun Islam kelima namun esensi penting dari bersatunya umat tak mampu menyatukan satu pikiran dan perasaan mereka. Sehingga wajar ketika mereka pulang ke tanah air hanya membawa kesan-kesan ibadah tanpa terikatnya ukhuwah islamiah dan semangat bersama bangkit dan bersatu. Hal ini wajar karena ibadah haji telah hilang dari nilai politis dan ideologis karena dampak dari sistem kapitalisme-Sekulerisme.
    0 0 Balas Laporkan
  2. radayu irawan radayu irawan
    Berkumpul nya kaum muslimin di tanah suci menunjukan persatuan yang amat kuat, tanpa memandang sekat2 bangsa, ras, ataupun bahasa. Persatuan tersebut diikat dengan aqidah IsIam yg menghapus segala sekat duniawi.

    Sayangnya persatuan umat Islam yang berjumlah hampir 2 miliar hanya sesaat. Setelah moment haji, mereka kembali tersekat dengan Nasionalisme dan golongan..

    Tercerai berainya kaum muslimin, membuat kaum muslimin rapuh dan mudah untuk dihancurkan.

    Persatuan hakiki hanya akan terwujud jika IsIam ditegakkan dlm bingkai Negara (Khilafah). Ibadah haji memberikan pelajaran bahwa ketaatan mutlak kpd Allah. Dan seyogyanya mendorong umat untuk patuh kpd seluruh aturan Islam termasuk aturan dlm bermasyarakat dan bernegara.
    0 0 Balas Laporkan
  3. Teti aminah Teti aminah
    Jutaan muslim dari berbagai bangsa berkumpul di Tanah Suci untuk berhaji, menunjukkan persatuan yang melampaui sekat bangsa, ras, dan bahasa.
    Persatuan umat Islam tidak didasari kesamaan budaya atau etnis, melainkan disatukan oleh aqidah Islam yang menghapus segala perbedaan duniawi.
    Umat Islam yang berjumlah hampir 2 miliar akan menjadi kekuatan dunia yang disegani jika bersatu, bukan tercerai karena sekat nasionalisme dan golongan.
    Persatuan saat Idul Adha seringkali hanya sesaat; selepas itu, umat kembali tercerai dan bahkan saling bermusuhan, melupakan penderitaan saudara seiman di berbagai penjuru dunia.
    Persatuan sejati hanya dapat terwujud dalam institusi politik Islam global (Khil4fah), yang menyatukan umat dalam satu tubuh dan tujuan.
    Idul Adha mengajarkan ketaatan mutlak kepada Allah, dan seharusnya mendorong umat untuk patuh sepenuhnya pada syariat Islam, bukan hanya pada aspek ritual, tapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
    0 0 Balas Laporkan

Berita Terkait