Tahap pertama pabrik bahan baku baterai lithium diresmikan

  • Selasa, 8 Oktober 2024 16:04 WIB

Sejumlah karyawan berjalan di samping sejumlah paket berisi 500 kilogram serbuk katoda LFP siap ekspor di sela-sela peresmian tahap pertama produksi pabrik katoda Lithium Iron Phospate (LFP) yang merupakan bahan baku baterai lithium dan penandatanganan kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd untuk rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda LFP pada PT LBM Energi Baru Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2024). Pabrik Katoda LFP berkapasitas produksi 30.000 ton pada fase pertama yang rencananya akan berekspansi tambahan 90.000 ton pada fase II (total kapasitas 120.000 ton per tahun pada akhir 2025) melalui kemitraan investasi strategis itu diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, mampu menyediakan sebanyak 2.000 lapangan kerja yang 92 persen di antaranya pekerja lokal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem industri kendaraan listrik. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama CEO Changzhou Liyuan, Shi Junfeng (kiri) mendengarkan penjelasan Director of PT LBM Energi Baru Indonesia Soo Hui Jin (kanan) tentang operasional pabrik di sela-sela acara peresmian tahap pertama produksi pabrik katoda Lithium Iron Phospate (LFP) yang merupakan bahan baku baterai lithium dan penandatanganan kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd untuk rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda LFP pada PT LBM Energi Baru Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2024). Pabrik Katoda LFP berkapasitas produksi 30.000 ton pada fase pertama yang rencananya akan berekspansi tambahan 90.000 ton pada fase II (total kapasitas 120.000 ton per tahun pada akhir 2025) melalui kemitraan investasi strategis itu diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, mampu menyediakan sebanyak 2.000 lapangan kerja yang 92 persen di antaranya pekerja lokal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem industri kendaraan listrik. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait