Dampak jembatan ambruk akibat banjir bandang di Jembrana, Bali

  • Selasa, 25 Oktober 2022 13:39 WIB

Sejumlah siswa menyeberangi sungai saat berangkat ke sekolah pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Selasa (25/10/2022). Sejak jembatan beton penghubung empat dusun yakni Dusun Sekar Kejula Kelod, Dusun Sekar Kejula, Dusun Kedisan dan Dusun Munduk Anggrek tersebut ambruk akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Minggu (16/10) lalu, banyak siswa dan warga memilih menyeberang sungai dengan berjalan kaki saat menuju sekolah maupun kantor desa menyusul jauhnya jarak jalur alternatif di dusun itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

Sejumlah siswa dan warga berjalan di jembatan beton yang ambruk saat berangkat ke sekolah pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Selasa (25/10/2022). Sejumlah siswa menyeberangi sungai saat berangkat ke sekolah pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Selasa (25/10/2022). Sejak jembatan beton penghubung empat dusun yakni Dusun Sekar Kejula Kelod, Dusun Sekar Kejula, Dusun Kedisan dan Dusun Munduk Anggrek tersebut ambruk akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Minggu (16/10) lalu, banyak siswa dan warga memilih menyeberang sungai dengan berjalan kaki saat menuju sekolah maupun kantor desa menyusul jauhnya jarak jalur alternatif di dusun itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

Perangkat desa dan warga menyeberangi sungai pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Selasa (25/10/2022). Sejumlah siswa menyeberangi sungai saat berangkat ke sekolah pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Selasa (25/10/2022). Sejak jembatan beton penghubung empat dusun yakni Dusun Sekar Kejula Kelod, Dusun Sekar Kejula, Dusun Kedisan dan Dusun Munduk Anggrek tersebut ambruk akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Minggu (16/10) lalu, banyak siswa dan warga memilih menyeberang sungai dengan berjalan kaki saat menuju sekolah maupun kantor desa menyusul jauhnya jarak jalur alternatif di dusun itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait