Trilogy di Semarang Night Carnival 2022

  • Selasa, 29 Maret 2022 06:03 WIB

Peserta berkostum tema Recyle (daur ulang) mengikuti parade Semarang Night Carnival 2022 bertajuk Trilogy di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Parade festival kesenian dan budaya ke-11 yang digelar secara daring dan luring itu menampilkan 102 kostum bertema Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Payung dan Recycle (daur ulang), mengangkat tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

Peserta berkostum tema Recyle (daur ulang) mengikuti parade Semarang Night Carnival 2022 bertajuk Trilogy di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Parade festival kesenian dan budaya ke-11 yang digelar secara daring dan luring itu menampilkan 102 kostum bertema Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Payung dan Recycle (daur ulang), mengangkat tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

Peserta berkostum tema Payung berpose saat mengikuti parade Semarang Night Carnival 2022 bertajuk Trilogy di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Parade festival kesenian dan budaya ke-11 yang digelar secara daring dan luring itu menampilkan 102 kostum bertema Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Payung dan Recycle (daur ulang), mengangkat tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

Peserta berkostum tema Hutan Tinjomoyo berpose saat mengikuti parade Semarang Night Carnival 2022 bertajuk Trilogy di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Parade festival kesenian dan budaya ke-11 yang digelar secara daring dan luring itu menampilkan 102 kostum bertema Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Payung dan Recycle (daur ulang), mengangkat tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

Peserta berkostum Punakawan mengikuti parade Semarang Night Carnival 2022 bertajuk Trilogy di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Parade festival kesenian dan budaya ke-11 yang digelar secara daring dan luring itu menampilkan 102 kostum bertema Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Payung dan Recycle (daur ulang), mengangkat tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait