Helm terapi anti ngantuk

  • Jumat, 19 November 2021 12:24 WIB

Seorang praktisi kesehatan Simon Sanjaya mencoba helm terapi anti ngantuk di Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021). Helm terapi anti ngantuk yang memanfaatkan 76 duri tumpul tersebut berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen di kepala sehingga mampu mengurangi rasa ngantuk saat berkendara serta diharapkan mampu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.

Seorang praktisi kesehatan Simon Sanjaya memakai helm terapi anti ngantuk di Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021). Helm terapi anti ngantuk yang memanfaatkan 76 duri tumpul tersebut berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen di kepala sehingga mampu mengurangi rasa ngantuk saat berkendara serta diharapkan mampu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.

Seorang praktisi kesehatan Simon Sanjaya menyelesaikan produksi helm terapi anti ngantuk di Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021). Helm terapi anti ngantuk yang memanfaatkan 76 duri tumpul tersebut berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen di kepala sehingga mampu mengurangi rasa ngantuk saat berkendara serta diharapkan mampu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait