Upaya translokasi seekor anak Gajah Sumatra di Jambi

  • Kamis, 26 Agustus 2021 16:32 WIB

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi mengevakuasi seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) korban jerat saat translokasi di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi mengevakuasi seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) korban jerat saat translokasi di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menunjukkan bekas jerat pada kaki depan seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang telah membaik saat translokasi di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Tim medis dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menyuntikkan cairan penambah energi saat mentranslokasi seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) korban jerat di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Tim medis dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menyuntikkan cairan penambah energi saat mentranslokasi seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) korban jerat di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menurunkan seekor anak Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) korban jerat dari atas truk saat translokasi di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Suo-suo, Tebo, Jambi, Kamis (26/8/2021). BKSDA Jambi bersama beberapa pihak berhasil melakukan translokasi seekor anak gajah betina berusia sekitar lima tahun yang telah tertinggal sendiri dari kelompok besarnya hingga delapan bulan lebih akibat jerat di Tanjungjabung Barat dengan menggunakan lebih banyak tenaga manusia atau tanpa gajah jinak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait