Studi pengobatan eksperimental untuk pasien COVID-19
Sabtu, 18 April 2020 09:11 WIB
Peneliti Phlebotomist Jenee Wilson membongkar kit aphaeresis setelah memproses donasi plasma yang sudah sembuh dari pasien penyakit virus corona (COVID-19) di Central Seattle Donor Center of Bloodworks Northwest saat terjadi wabah virus corona, di Seattle, Washington, AS, Jumat (17/4/2020). Plasma dari pasien yang pulih akan digunakan dalam studi pengobatan eksperimental untuk pasien virus corona saat ini. ANTARA FOTO/Reuters-Lindsey Wasson/hp.
Melissa Cruz, seorang teknisi ER untuk Valley Medical Center yang telah pulih dari penyakit virus corona (COVID-19) yang dikontrak sebagai seorang pasien, mengangkat lengannya setelah menyumbangkan plasma yang sudah sembuh dengan bantuan phlebotomist Jenee Wilson di Central Seattle Donor Center of Bloodworks Northwest saat terjadi wabah di Seattle, Washington, AS, Jumat (17/4/2020). Plasma dari pasien yang pulih akan digunakan dalam studi pengobatan eksperimental untuk pasien virus corona saat ini. ANTARA FOTO/Reuters-Lindsey Wasson/hp.
Sebuah mesin apheresis memisahkan dan mengumpulkan plasma dari seluruh darah dari pasien yang telah pulih dari penyakit virus corona (COVID-19) di Central Seattle Donor Center of Bloodworks Northwest saat terjadih wabah, di during Seattle, Washington, AS, Jumat (17/4/2020). Plasma dari pasien yang pulih akan digunakan dalam studi pengobatan eksperimental untuk pasien virus corona saat ini. ANTARA FOTO/Reuters-Lindsey Wasson/hp.