Menhub: Kecelakaan pada masa Lebaran 2025 turun 34,31 persen
- 12 April 2025
Peneliti menunjukkan tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut yang berpotensi menjadi kandidat vaksin COVID-19 di Universitas Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.
Peneliti meneliti kandidat vaksin COVID-19, sebuah tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut di Universitas Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.
Peneliti meneliti kandidat vaksin COVID-19, sebuah tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut di Universitas Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.
Peneliti meneliti kandidat vaksin COVID-19, sebuah tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut di Universitas Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.
Peneliti meneliti kandidat vaksin COVID-19, sebuah tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut di Universitas Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.
Peneliti menunjukkan tambalan seukuran ujung jari dengan jarum mikroskopis yang dapat larut yang berpotensi menjadi kandidat vaksin COVID-19 di University of Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/UPMC/Handout via REUTERS/wsj.