Menengok sentra industri batu bata di Demak

  • Selasa, 7 Januari 2020 07:08 WIB

Pekerja menjemur olahan tanah liat untuk dijadikan batu bata di sentra industri batu bata tradisional Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020). Menurut pengusaha setempat, pada musim hujan produksi batu bata turun dari sekitar 120.000 buah per bulan menjadi sekitar 40.000 buah per bulan karena lambatnya proses penjemuran menggunakan sinar matahari. ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Pekerja mengolah tanah liat untuk dijadikan batu bata di sentra industri batu bata tradisional Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020).Menurut pengusaha setempat, pada musim hujan produksi batu bata turun dari sekitar 120.000 buah per bulan menjadi sekitar 40.000 buah per bulan karena lambatnya proses penjemuran menggunakan sinar matahari. ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Pekerja menjemur olahan tanah liat untuk dijadikan batu bata di sentra industri batu bata tradisional Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020). Menurut pengusaha setempat, pada musim hujan produksi batu bata turun dari sekitar 120.000 buah per bulan menjadi sekitar 40.000 buah per bulan karena lambatnya proses penjemuran menggunakan sinar matahari. ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Pekerja membakar olahan tanah liat untuk dijadikan batu bata di sentra industri batu bata tradisional Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020). Menurut pengusaha setempat, pada musim hujan produksi batu bata turun dari sekitar 120.000 buah per bulan menjadi sekitar 40.000 buah per bulan karena lambatnya proses penjemuran menggunakan sinar matahari. ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait