Ida datang bersama putranya Hamid, dan dua orang keponakannya, Dafa dan Amira, yang masing-masing masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka tiba di kawasan Kota Tua sekitar pukul 10.00 WIB.
Maksud Ida untuk berangkat lebih pagi agar bisa merasakan suasana Kota Tua yang lengang, ternyata tidak sesuai rencana. Objek wisata berjuluk Oud Batavia (Batavia lama) tersebut ternyata sudah dipadati pengunjung sejak pagi.
"Ini karena ramai, anak-anak main sepeda ontel hias jadi harus pelan-pelan, takut nabrak orang yang lewat," ucap perempuan paruh baya itu.
Ida memilih kawasan Kota Tua sebagai tujuan wisata mengisi libur sekolah sang anak karena dinilai murah meriah. Cukup dengan uang Rp100.000, dia dan keluarganya sudah bisa bermain sepeda ontel hias dan berkunjung ke beberapa museum yang ada lokasi tersebut.
Tarif menaiki sepeda ontel hias dipatok sebesar Rp20.000 per 30 menit. Sementara harga tiket masuk Museum Wayang sebesar Rp5.000. "Modal Rp100.000 anak sudah senang. Kalau buat makan tadi kebetulan bawa bekal dari rumah," ujar Ida.
Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan oleh pengunjung lainnya, Fatma. Warga Kebayoran Baru tersebut sengaja mengajak sang putri ke kawasan Kota Tua untuk memperkenalkan wisata museum.
"Karena kan di sini ada banyak museum ya, ada Museum Seni Rupa, Museum Wayang, jadi memang ingin memperkenalkan wisata yang bermuatan edukasi kepada anak," ucap dia.
Ida sendiri tidak mempermasalahkan meningkatnya jumlah pengunjung. Banyaknya masyarakat yang mengunjungi kawasan Kota Tua, termasuk museum-museum, justru menandakan bahwa masih banyak orang yang peduli dengan wisata berbau sejarah.
"Daripada menghabiskan waktu main handphone di rumah, lebih baik di sini kan. Menambah ilmu, menambah wawasan. Biaya yang dikeluarkan juga terjangkau," kata Fatma.
Staf pelayanan informasi kawasan wisata Kota Tua, Supriyantoro mengatakan peningkatan pengunjung mulai terjadi sejak satu bulan terakhir.
Momentum hari raya Idul Fitri, hari ulang tahun Jakarta ke-492, serta masa libur sekolah yang mulai tiba dinilai menjadi faktor terjadinya eskalasi jumlah pengunjung.
"Karena Kota Tua memang dikenal sebagai tempat wisata yang murah meriah di Jakarta, jadinya banyak masyarakat yang memilih Kota Tua sebagai tujuan wisata," ucap Supriyantoro.
Juga baca: Kunjungan wisatawan Kota Tua tembus satu juta pengunjung
Juga baca: Kali Besar Timur dijadikan spot "instagramable"
Juga baca: Jumlah pengunjung Kota Tua capai lebih 50.000
Pewarta: Fathur Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019