"Meningkatnya puncak arus balik Lebaran karena pemudik membawa sanak saudaranya untuk bekerja di Jakarta," kata Wakil Kepala Stasiun Rangkasbitung Ahmad di Lebak, Minggu.
Perjalanan angkutan Commuterline dan KA Lokal berjalan lancar dan semua penumpang arus balik terangkut sesuai tujuan.
Puncak arus balik Lebaran dipastikan meningkat,karena mereka pemudik dipastikan membawa sanak saudara maupun kerabat untuk bekerja di Jakarta.
Meskipun terjadi peningkatan puncak arus balik Lebaran, namun semua penumpang terlayani dengan baik dengan mengoperasikan Comuterline sebanyak 20 kali perjalanan Rangkasbitung-Tanahabang.
Begitu pula KA Lokal sebanyak enam kali perjalanan jurusan Rangkasbitung-Serang-Cilegon-Merak.
"Semua penumpang arus balik terangkut sesuai tujuan dan tidak ditemukan penumpang yang telantar," katanya menjelaskan.
Menurut dia, diprakirakan puncak arus balik Lebaran terjadi H+3 atau pada Minggu (9/6) sekitar 35.000 penumpang.
Mereka penumpang arus balik bertujuan Stasiun Tanahabang, Palmerah, Kebayoran, Serpong-Parungpanjang, Serang dan Merak.
Sebagian besar penumpang arus balik dari sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.
PT KAI mengutamakan kelancaran dan keselamatan penumpang agar arus balik Lebaran bisa kembali bersama anggota keluarga.
Selain itu juga kedatangan dan keberangkatan tepat waktu serta dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.
"Kami menjamin penumpang arus balik Lebaran merasa nyaman dan aman," katanya.
Sementara itu, Yislam, seorang penumpang mengatakan, dirinya bersama keluarga naik angkutan Commuterline tujuan Tanahabang setelah mudik ke kampung halaman di Malingping,Lebak.
"Kami setiap Lebaran selalu naik angkutan kereta api, karena terjamin kedatangan dan keberangkatan tepat waktu juga harga tiket murah serta dilengkapi pendingin," katanya.
Berdasarkan pemantauan ribuan penumpang melalui Stasiun Rangkasbitung memadati empat loket penumpang Commuterline saling berdesakan.
Mereka penumpang arus balik banyak membawa barang-barang bawaan sehingga terjadi kemacetan dan antrean di lokasi stasiun.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019