Kompak mengenakan pakaian putih, dia beserta sang suami, Agus Marsudi, menyalami setiap tamu yang datang dan menyediakan waktu untuk berfoto bersama tamu undangan.
Sejumlah duta besar negara sahabat hadir bersilaturahim dengan perempuan menteri itu dan keluarga, di antaranya duta besar Belanda, India, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Belgia, dan Sri Lanka.
Berbagai hidangan disajikan dalam gelar griya Marsudi, di antaranya, soto kudus, daging panggang a'la Korea, sushi khas Jepang, dimsum, bebek peking, lontong kikil, es alpukat gembira, es buah, dan kopi.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar, sangat menikmati Ramadhan dan Idul Fitri pertamanya di Jakarta, yang menurut dia lebih semarak dibandingkan di Madrid, tempatnya bertugas sebelum Indonesia.
Ia pun sangat menyukai hidangan yang disajikan dalam acara gelar griya di rumah dinas itu, terutama soto dan dendeng.
"Ini Ramadhan pertama saya setelah menjadi duta besar di Indonesia. Saya rasa tidak sulit menyesuaikan selera makan karena hidangan yang disajikan di Malaysia dan Indonesia mirip," kata Bakar.
Lain halnya dengan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Dharsana M Perera, yang justru menikmati kopi yang disajikan dari salah satu gerai kopi premium di Tanah Air. "Saya selalu minum kopi lokal, dan saya paling suka kopi Papua," kata dia.
Ia berpendapat Idul Fitri di Indonesia sangat terbuka dan suasana kekeluargaan begitu terasa.
Pewarta: Yashinta Pramudyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019