"Itu tradisi sejak kecil bapak saya dulu bagi - bagi uang kalau Lebaran ayah selalu menyiapkan uang baru dan dibagikan ke anak - anak biasanya ditanya kelas berapa," kata Anies usai Shalat Id di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Ia menceritakan juga saat ayahnya membagi uang yang disimpan dalam peci, karena baju koko kebanyakan tidak ada sakunya. Hal serupa dilakukan Anies saat membagi uang ke anak - anak, dimana saat uang diambilnya dari dalam peci.
"Karena nggak punya kantong, selalu kantongnya (ditaruh di) peci, itu tempat nyimpan uang sekarang," kata Gubernur.
Anak anak juga senang, biasanya pada hari terakhir, anak - anak menghitung uangnya dapat berapa. Menurutnya kalau tradisi seperti dilakukan, maka anak - anak akan melakukan hal yang sama.
"Iya lumayan yang jelas di peci sudah habis. Satu anak saya kasih Rp50 ribu, di peci tadi ada 12 habis terus di stok lagi untung ada ajudan bawa stok," kata Anies.
Dia membagikan uang kepada yang bersalaman dengannya, selain itu kalau di jalanan ketemu anak - anak di mobil juga sudah disiapkan. Jumlah uang yang dibagi juga bervariasi.
"Jumlah bervariasi yang penting bukan pada jumlahnya yang penting barunya. Uangnya belum pernah ketekuk cuma kadang anak - anak selektif. Jadi bukan karena baru biasanya warnanya juga. Kadang anak kecil minta tukar warnanya dengan negosiasi," kata Gubernur.
Baca juga: Anies bawa keluarga shalat Idul Adha di halaman Balai Kota
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019