Pantauan di sejumlah jalan utama, Selasa, tidak seperti H-7 hingga H-4 Idul Fitri, sejumlah jalur utama di Kendari macet di saat-saat tertentu, karena volume kendaraan baik dari dalam kota maupun dari luar kota Kendari untuk mencari dan membeli kebutuhan menjelang lebaran.
Bahkan informasi yang dihimpun dari Dinas Perhubungan Sultra menyebutkan, sejak H-4 Lebaran, mobilitas kendaraan di dalam kota Kendari, sudah berkurang cukup signifikan karena sebagian masyarakat sudah banyak mudik terutama menggunakan jalur penyeberangan feri antara kabupaten kota dari dan ke Kendari-Raha dan Buton Utara dan ke Kota Baubau.
Begitu pula arus penyeberangan mudik Lebaran antar provinsi melalui Pelabuhan Feri Kolaka dan Kolaka Utara menuju Siwa dan Kabupaten Bone Sulawesi Selatan cukup ramai dipadati mobil pribadi dan motor, sehingga berpengaruh pada menurunnya kepadatan lalu lintas di dalam kota.
Kadis Perhubungan Sultra, Hado Hasina menuturkan untuk wilayah Kota Kendari saja, pergerakan kendaraan roda empat dan dua ke luar kota dalam rangka mudik Lebaran di sejumlah kabupaten di Sultra meningkat sekitar 15-20 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, volume kendaraan melalui jalur penyeberangan Feri Tobulu Konawe selatan menuju Tampo Kabupaten Muna, bisa dihitung secara manual bisa mencapai 300-500 kendaraan roda empat setiap hari yang terjadi pada H-4 hingga H-2 lebaran.
"Artinya, bila dihitung selama menjelang H-7 hingga H-1 lebaran Idul Fitri jumlah kendaraan yang keluar dari Kota kendari ke luar kota mencapai ribuan unit untuk beberapa jalur penyeberangan kapal yang ada," ujarnya.
Baca juga: Kepadatan lalu lintas di Kulon Progo terpantau ramai lancar
Baca juga: Arus lalu lintas di Kelok 44 Agam masih normal
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019