Kendari (ANTARA) - Sebanyak tiga kapal feri dikerahkan untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Penyeberangan Torobulu Kabupaten Konawe Selatan menuju Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara ternyata belum mempercepat proses angkut kendaraan roda dua maupun empat pemudik karena rata-rata penumpang baru bisa naik kapal setelah menunggu 24 jam lebih.

Keterangan yang dihimpun dari sejumlah pemudik di Torobulu, Senin siang, rata-rata lama antre di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu Konawe Selatan menuju Tampo-Muna antara 24 jam hingga ada yang 30 jam bahkan lebih.

La Ode Masri (44), salah seorang pemudik asal Kota Kendari dengan menggunakan mobil pribadi menuju Raha, mengaku meninggalkan Kota Kendari sejak Sabtu (1/6) pukul 15.30 Wita, kemudian menuju Torobulu dan tiba di pos penjagaan pelabuhan sekitar pukul 17.00 Wita dengan mendapat nomor antre 266 dari pos jaga.
 
Suasana antrian kendaraan roda dua (motor) yang mencapai ratusan meter menuggu giliran naik ke feri di terminal pelabuhan Torobulu. (foto ANTARA/ Azis Senong)

Namun baru bisa mendapat giliran naik di kapal feri pada Senin (3/6) pukul 10.10 Wita, artinya waktu antre selama di pelabuhan tersebut hampir 30 jam lamanya, padahal pihak ASDP mengoperasikan tiga unit armada kapal feri.

"Jumlah kendaraan pemudik tahun ini meningkat lebih besar dibanding dengan mudik tahun lalu, yang antre paling lama 12-20 jam lamanya," katanya.

Hal senada diungkapkan, Sarif Santiago, pemudik dari Kendari, menuju Muna Barat mengaku, walaupun dirinya hanya menggunakan kendaraan sepeda motor, namun antrean baru bisa naik kapal bisa mencapai 10-15 jam lamanya.

Petugas UPTD Penyebarangan Feri Torobulu-Tampo Dinas Perhubungan Sultra, La Bantate yang dikonfirmasi terpisah dari Torobulu mengatakan volume kendaraan tahun ini cukup banyak atau meningkat 20-30 persen dibanding dengan tahun lalu.

"Kalau sebelumnya hanya dua kapal feri (KM Rubia dan KM Nuku) yang beroperasi sebelum memasuki H-7, setelah ada penambahan KM Bahteramas antrean kendaraan roda empat dan dua memang cukup padat dan merayap," ujaranya.

Ia mengatakan, pihak ASDP mengoperasikan tiga kapal fery tersebut untuk memperlancar arus mudik karena membludaknya penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi dan penumpang umum.

Kawasan Pelabuhan penyeberangan Torobulu terlihat penuh sesak dengan calon pemudik. Puncak arus mudik di Pelabuhan Torobulu diperkirakan mulai pada ada H-4 hingga H-1 Idul Fitri 1440 H.

Kepadatan calon penumpang di pelabuhan itu disebabkan karena penumpang yang terus berdatangan dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat cukup banyak sehingga antrean bisa mencapai puluhan jam di terminal pelabuhan.***1***



 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019