“Tahun ini berkurang 60 persen. Mungkin karena banyak bantuan, dan banyak orang yang punya mobil,” ujar salah seorang porter Abdul Japar kepada Antara di Jakarta, Senin.
Bantuan yang dimaksud Abdul adalah program mudik bersama yang banyak digelar oleh perusahaan-perusahaan BUMN hingga swasta.
Selain itu, penurunan pendapatan, menurut Abdul, dikarenakan menurunnya pula jumlah penumpang. “Sekarang banyak terminal bayangan,” ujar dia.
Hal senada juga dirasakan Sobiri, yang menyebut terminal bayangan, menjadi penyebab menurunnya pendapatan hingga lebih dari 50 persen pada Lebaran tahun ini, kata pria yang sudah 13 tahun bekerja sebagai porter itu.
Kondisi ini membuat dia harus menahan rindu untuk pulang ke kampung halamannya, Tegal, untuk berjumpa dengan anak dan istirinya.
“Mungkin malam takbiran baru pulang ke Tegal. Anak istri di sana, saya merantau di sini,” kata Sobiri.
Meski begitu, Sobiri mengatakan pendapatan hariannya meningkat di musim mudik. “Kalau hari biasa biasanya Rp100 ribu. Kalau di musim Lebaran ini Rp200 ribu,” ujar dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019