Koordinator Terminal Tipe A Mandalika Mataram Muhammad Junaidi di Mataram, Rabu menyebutkan penurunan jumlah pemudik juga terjadi pada bus antar-kota dalam provinsi (AKDP), yakni dari 1.132 orang pada H-4 menjadi 940 jiwa pada H-3.
"Jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Mandalika mulai berkurang pada H-3, terutama pemudik yang menggunakan bus AKDP," katanya.
Menurut dia, puncak keberangkatan pemudik dari Terminal Mandalika terjadi pada H-6, dengan jumlah penumpang bus AKDP sebanyak 1.801 orang, sedangkan bus AKAP sebanyak 562 orang.
Penurunan juga terjadi pada jumlah pemudik menggunakan bus AKDP yang tiba di Terminal Mandalika pada H-3, yakni sebanyak 226 orang, jauh berkurang dibandingkan pada H-6 sebanyak 323 jiwa. Sedangkan penumpang bus AKAP yang tiba sebanyak 566 orang, atau meningkat dibanding kondisi pada H-6 sebanyak 433 jiwa.
"Untuk perkiraan jumlah pemudik pada H-2 Lebaran, kami belum bisa memprediksi. Tapi informasi dari perusahaan otobus (PO), belum terlalu banyak penumpang yang memesan tiket," ujar Junaidi.
Secara umum, kata dia, situasi arus mudik di Terminal Tipe A Mandalika Kota Mataram, relatif aman dan lancar. Tidak ada insiden keamanan atau pun keterlambatan pemberangkatan dan kedatangan.
Ia menyebutkan Pengelola Terminal Tipe A Mandalika Kota Mataram mencatat sebanyak 209 unit angkutan mudik Lebaran 2019 terdaftar untuk melayani penumpang yang akan menuju ke berbagai kota di dalam maupun luar Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lancarnya arus mudik tidak lepas dari kerja sama dengan PO yang sudah menyiapkan armadanya secara layak sejak awal Ramadhan. Jumlah armada angkutan mudik yang terdata sebanyak 209 unit, terdiri atas 108 unit bus AKAP, dan 101 AKDP.
Pihaknya juga sudah menyediakan posko terpadu yang bisa dimanfaatkan oleh para pemudik untuk mendapatkan berbagai informasi dan pelayanan kesehatan. Posko terpadu tersebut melibatkan berbagai unsur, seperti Jasa Raharja, Dinas Kesehatan, TNI-Polri, dan unsur terkait lainnya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019