Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Irra Susiyanti dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan rincian jumlah itu tercatat untuk dua hari, yakni tanggal 29 Mei 2019 sebanyak 20.090 kendaraan dan tanggal 30 Mei 2019 sebanyak 20.452 k pplendaraan.
Sementara untuk mengantisipasi kepadatan di GT Waru Gunung, PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) selaku operator Jalan Tol Surabaya-Mojokerto telah berkoordinasi dengan kepolisian melakukan berbagai pengaturan lalu lintas untuk membagi beban transaksi.
Baca juga: Pertamina siapkan 10 SPBU di tol Trans Jawa
Pembagian beban dilakukan di pintu masuk dan keluar tol melalui sistem buka/tutup, dan strategi lainnya ialah memfungsikan "mobile reader" untuk meningkatkan kapasitas transaksi.
Selain itu, menambah gardu operasi di GT Waru Gunung dengan total 10 GT Waru Gunung, dan 11 gardu exit atau keluar.
Sebelumnya, Pjs General Manager Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol Bagus Cahya AB di menyebut telah menyiapkan strategi sebagai antisipasi kepadatan pada arus mudik 2019 tersebut.
"Apabila terjadi antrean panjang di GT Sidoarjo 2, maka arus lalu lintas dialihkan melalui GT Sidoarjo 1 bagi kendaraan yang menuju arah Porong," kata Bagus.
Sedangkan untuk mengantisipasi kepadatan GT Kejapanan Utama, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dengan melakukan pengaturan lalu lintas untuk membagi beban transaksi, baik arah masuk maupun keluar dengan cara sistem buka/tutup.
"Strategi lainnya ialah memfungsikan mobile reader atau alat pembaca kartu tol yang bisa dibuat berkeliling untuk meningkatkan kapasitas transaksi," katanya.
Secara umum, kata dia, pelayanan transaksi oleh Jasa Marga pada saat arus mudik sudah cukup bagus, salah satunya dengan menambah gardu operasi (GT Kejapanan, GT Waru Utama, dan GT Sidoarjo 2).
Selain itu, juga memanfaatkan 28 unit mobile reader melayani top up tunai di tiga titik GT dan menyediakan layanan gerak bekerja sama dengan bank terkait di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area.
"Kami juga akan menghentikan pekerjaan proyek H-10 sampai H+10 untuk meminimalisir gangguan, mengatur waktu operasi angkutan barang oleh Kemenhub, menempatkan petugas di lokasi rawan kepadatan, dan meningkatkan kapasitas lajur dengan contra flow," katanya.
Sementara itu, sarana penunjang lainnya yang disiapkan antara lain variable message sign (VMS) sebanyak 12 unit, CCTV 60 unit, mobile VMS 1 unit.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan sejumlah jalan tol di Jawa Timur menjelang arus mudik Lebaran 2019, tujuannya untuk mewujudkan arus mudik yang makin nyaman dan aman bagi para pemudik yang hendak menuju Jawa Timur dan sekitarnya," katanya.
Baca juga: 24.000 pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang
Baca juga: Sistem one way Tol Trans Jawa 1 Juni jam 06.00-21.00
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019