Operasi Ketupat kami lebih lama dari jadwal yang ditetapkan, karena arus balik transportasi laut lebih dari tanggal 10 Juni 2019Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyiagakan 250 personel untuk pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.
"Yang digunakan saat ini sekitar 160 personel disebar di beberapa pos pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan)," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Reynold Elisa P Hutagalung, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Pospam tersebar di tiga lokasi yakni wilayah pelabuhan Tanjung Priok, Kali Baru, dan Muara Baru.
Posyan tersebar di dua lokasi yakni Posyan bersama PT Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok dan Posyan di Pelabuhan Muara Angke untuk pemberangkatan wisata dari Jakarta ke Kepulauan Seribu.
Kapolres menjelaskan personel itu berasal dari Polsek pelabuhan ditambah jajaran Polres Sunda Kelapa, Kali Baru, dan Muara Baru.
Kapolres menyatakan sejauh ini belum ada potensi ancaman untuk arus mudik. Namun pihaknya telah memaksimalkan jumlah personel dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang arus mudik, yang menggunakan transportasi laut.
Para personel itu telah masuk dalam tim Operasi Ketupat, dimana Polres Tanjung Priok telah mendahului sejak tanggal 21 Mei hingga 21 Juni 2019.
"Operasi Ketupat kami lebih lama dari jadwal yang ditetapkan, karena arus balik transportasi laut lebih dari tanggal 10 Juni 2019," ujarnya.
Kapolres mengimbau untuk para pemudik agar lebih teliti membawa dan menyimpan barang bawaan mereka.
"Barang bawaan dikontrol sejak dari pelabuhan hingga naik ke kapal," harap Kapolres.
Kapolres menegaskan jika ada barang bawaan penumpang hilang atau tercecer, dipersilahkan menghubungi pos pelayanan polisi terdekat.
Baca juga: Polres Pelabuhan Tj Priok: Tidak ada kejahatan pada pemudik hingga H-7
Baca juga: IPC proyeksi jalur laut jadi pilihan pemudik
Pewarta: Fauzi Lamboka, Suryanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019