"Pemerintah dari pusat hingga daerah sudah memobilisasi angkutan umum, seperti bus yang mudah dan murah, sehingga pemudik yang menggunakan roda dua berkurang," katanya di Sukabumi, Kamis.
Dengan bersepeda motor dalam melakukan perjalanan mudik, kata dia, membutuhkan konsentrasi dan tenaga yang ekstra. Apalagi, sejak H-7 Idulfitri 1440 Hijriah jalur mudik sudah mulai dipadati oleh kendaraan, baik umum maupun pribadi.
Tentunya dengan kondisi arus lalu lintas yang padat tersebut bisa menimbulkan kelelahan dan dikhawatirkan konsentrasi terpecah dan menimbulkan kecelakaan dalam perjalanan.
Kalau terpaksa bersepeda motor untuk mudik, harus mempersiapkan diri. Selain kondisi si pengendara yang prima, kendaraannya pun harus benar-benar layak jalan mulai dari mengecek kondisi mesin, ban, dan rem. Di samping itu, wajib membawa surat-surat berkendaran, seperti STNK dan SIM.
Selain itu, saat mudik pun agar tidak membawa barang berlebih, apalagi menggunakan perhiasan yang bisa menarik pelaku kriminalitas beraksi.
Selama perjalanan pun agar selalu menaati rambu lalu lintas dan berkonsultasi dengan petugas yang bersiaga di lapangan untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas dan pos atau tempat yang aman untuk dijadikan tempat beristirahat.
Pemudik, khususnya yang menempuh jarak perjalanan yang cukup jauh, lanjut dia, beristirahat jika kondisi tubuh sudah mulai lelah dan jangan mengonsumsi obat-obatan yang bisa membuat kantuk atau hilang konsentrasi.
Di sepanjang jalur mudik, pemudik bisa memanfaatkan posko-posko yang dibangun pemerintah maupun aparat keamanan, seperti pos istirahat, keamanan dan kesehatan.
"Jangan sungkan bertanya kepada petugas jika melewati daerah yang rawan untuk menjaga keamanan pemudik," tambahnya.
Menurut dia, pemerintah sudah siap melayani dan mengamankan jalan arus mudik serta pihaknya terus melakukan berbagai evaluasi agar selama musim mudik hinga balik Lebaran 2019 tidak ada kejadian menonjol.
Fahmi pun terus menyarankan agar pemudik menggunakan bus karena lebih aman. Apalagi, setiap armada yang beroperasi melalui tahapan kelaikan jalan dari dinas perhubungan. Selain itu, pengemudi dan awak bus yang mengoperasi kendaraannya sebelum beroperasi melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Saat perjalanan, katanya lagi, agar tidak menerima makanan maupun minuman dari orang yang baru dikenal, serta selalu waspada dengan orang di sekitar.
"Sudah ada kasus warga Palabuhanratu yang baru pulang bekerja dari Jakarta, hartanya digondol pelaku kejahatan dan korbannya ditinggalkan di WC, Jalan Tipar Gede, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi," katanya.
Baca juga: Jumlah penumpang melonjak di Bandara Halim Perdanakusuma
Baca juga: Kebijakan uang kembali Pertamina tingkatkan keamanan saat mudik
Baca juga: Hingga Kamis siang, 186 ribu kendaraan tinggalkan Jakarta
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019