"Keberadaan heli ini untuk membantu jika terjadi kecelakaan, bisa di air atau evakuasi saat lalu lintas macet," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Bagus Puruhito saat meninjau pos pengamanan di Limbangan, Kabupaten Garut, jawa Barat, Rabu.
Ia mengatakan, helikopter milik Basarnas itu disiagakan di Lanud Atang Senjata, Tanjung Pinang, Surabaya, Merak, Denpasar, Semarang, dan Makassar.
"Namun heli itu juga nanti akan mobile dan siap dioperasikan," katanya.
Ia mengungkapkan, selain helikopter ada juga kapal sebanyak 68 unit berukuran 14 meter sampai 60 meter yang akan mengamankan wilayah laut, kemudian 114 perahu untuk penyelamatan bantuan pertolongan di air.
Selain kekuatan itu, lanjut dia, Basarnas menyiapkan 3.500 personel selama operasi siaga SAR mudik 2019 ditambah bantuan dari potensi SAR sebanyak 4.500 orang tersebar di seluruh daerah.
Basarnas juga, kata dia, telah mendirikan 38 Kantor Pos Sar, kemudian 77 Pos Siaga yang disiagakan selama arus mudik dengan prioritas pengamanan di jalur tol, penyeberangan laut dan tempat wisata.
"Kami juga konsen untuk menjaga jalur lintas Sumatera serta objek-objek wisata," katanya.
Ia menambahkan, bantuan bagi masyarakat yang dilanda musibah itu bukan hanya saat musim arus mudik Lebaran, tetapi akan terus dilakukan bagi siapa saja yang membutuhkan.
"Kami tak hanya siaga saat lebaran, siaga tetap dilakukan di luar operasi ini," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019