"Dua minggu sebelum Ramadhan pengawasan sudah kami laksanakan. Seperti biasa obyek pengawasan kami berupa obat, makanan dan kosmetik," kata Kepala BPOM Manokwari, Mojaza Sirait, Rabu.
Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan di Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Kota Sorong, Raja Ampat dan Fakfak. Personel BPOM terbatas sehingga belum bisa menjangkau seluruh daerah.
"Untuk Ramadan ini ada kegiatan tambahan yakni pengawasan terhadap perdagangan takjil atau makanan berbuka," ujarnya lagi.
Ia mengutarakan, dalam pengawasan ini pihaknya masih menemukan cukup banyak makanan kedaluarsa yang diperdagangkan. Barang bukti sudah disita dan pemilik toko saat ini sedang dalam proses pembinaan.
Menurutnya, BPOM tidak akan serta merta mengambil langkah penindakan. Itu dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
"Kami bina dulu, kalau memang tidak bisa baru kita ambil langkah penindakan. Mereka para pemilik toko pun bersedia dibina dan akan memastikan bahwa seluruh bahan makanan yang dijual benar-benar layak edar," kata dia lagi.
Terkait pengawasan takjil, kata Mojaza melanjutkan, pihaknya tidak menemukan bahan-bahan berbahaya yang digunakan penjual dalam pengolahan makanan berbuka tersebut.
"Kami temukan hanya terkait penyajian. Kami sampaikan kepada para pedagang agar pengemasannya dilakukan secara baik agar lebih higienis, termasuk penggunaan kemasan," katanya lagi.
Ia menambahkan, pengawasan yang dilakukan BPOM tidak hanya dilakukan pada saat Ramadan. Setelah hari raya Idul Fitri pihaknya akan terus mengawasi setiap peredaran makanan, obat dan kosmetik..
Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019