"Kami melaporkan jumlah pemudik yang diangkut melalui moda transportasi kapal laut mencapai 52.231 pemudik. Angka ini naik sebesar 87,68 persen dibandingkan tahun lalu yang artinya antusiasme masyarakat menggunakan moda kapal laut makin tinggi," ujar Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding di Jakarta, Rabu.
Amos menjelaskan bahwa program BUMN Mudik Bareng pada tahun ini menggunakan 138 trip kapal laut di seluruh indonesia, dan hampir sebagian besar pemudik program tersebut menuju kawasan Indonesia Timur dengan jumlah kurang lebih 60 persen atau 28 ribu orang.
"Pemudik program BUMN Mudik Bareng ini diangkut bekerjasama dengan PT Pelni dan PT ASDP," katanya.
Pada rangkaian kegiatan BUMN Mudik Bareng tahun 2019, Kementerian BUMN melepas langsung kapal KM Dorolonda dari Pelabuhan Tanjung Priok yang mengangkut 1.900 pemudik dengan tujuan Tanjung Perak, Surabaya.
Pemberangkatan pemudik dengan menggunakan kapal Pelni KM Dorolonda merupakan sinergi BUMN Jasa Raharja, Jamkrindo, Taspen, Pelindo II (IPC), PLN, Pertamina dan Antam.
Berdasarkan laporan Jasa Raharja selaku Ketua Satuan Tugas Mudik Bareng BUMN, BUMN-BUMN pada tahun ini ditugaskan untuk memfasilitasi 250.474 pemudik di seluruh Indonesia.
Program mudik bareng BUMN ini diikuti oleh 104 BUMN atau naik 67,74 persen dibanding tahun lalu yang hanya diikuti 64 BUMN.
"Kalau pemudik tahun ini naik sekitar 22,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 250 ribu pemudik itu, pada hari ini kita akan memberangkatkan pemudik melalui kapal laut," ujar Amos.
Dari semua ini, kota keberangkatan sebanyak 80 kota keberangkatan yang terdiri dari 46 kota keberangkatan di luar Pulau Jawa dan 34 kota keberangkatan di Pulau Jawa, dengan 164 kota tujuan mudik dimana 99 kota tujuan tersebut berada di luar Pulau Jawa.
Tahun ini Mudik Bareng BUMN menyediakan total 3.897 bus, 138 kapal laut, 49 rangkaian kereta api, dan 76 pesawat udara.
Baca juga: BUMN Mudik Bareng capai 250.388 orang
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019