"Prajurit TNI siap membantu pihak kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang, saat, dan pascalebaran," kata Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, seusai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Musi 2019 di Palembang, Selasa.
Menjelang hari besar keagamaan ummat Islam itu, kondisi keamanan dan ketertiban asyarakat (Kamtibmas) di lima provinsi wilayah kerjanya secara umum sangat kondusif.
Kondisi Kamtibmas yang kondusif itu perlu dijaga bersama sehingga masyarakat yang akan melakukan berbagai persiapan lebaran termasuk perjalanan mudik dan balik tidak menggalami hambatan.
Keberadaan prajurit Kodam II Sriwijaya di posko pengamanan dan pelayanan mudik lebaran bersama personel Polri dan instansi pendukung lainnya diharapkan dapat memperkuat pasukan yang bertugas melakukan Operasi Ketupat Musi.
Pusat kegiatan masyarakat dan jalur mudik lebaran yang tergolong rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi fokus pengamanan.
Dengan adanya prajurit TNI memperkuat pasukan pengamanan lebaran, kondisi kamtibmas yang kondusif selama ini dapat dipertahankan dan seluruh lapisan masyarakat bisa melakukan kegiatan ibadah serta bergembira bersama merayakan hari kemenangan ummat Islam itu, kata Pangdam.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang hingga pascalebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, Polda Sumsel menggelar Operasi Ketupat Musi 2019 selama 13 hari mulai 29 Mei hingga 10 Juni 2019 dengan melibatkan 5.000 pasukan abungan.
Operasi Ketupat Musi ditandai apel gelar pasukan gabungan TNI/Polri dan instansi terkait di lapangan Mapolda Sumsel, Palembang, dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dan Pangdam II Sriwijaya. Mayjen TNI Irwan.
Dalam apel tersebut Gubernur Sumsel Herman Deru ambil bagian bersama pejabat Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya itu melakukan pemeriksaan kesiapan pasukan dan kendaraan operasional pendukung Operasi Ketupat Musi 2019.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019