"Tidak hanya di jalur mudik utama saja seperti jalur penghubung Sukabumi-Bogor maupun Sukabumi-Cianjur. Pemetaan ini kami lakukan di lokasi lainnya yakni jalur penghubung Sukabumi-Palabuhanratu maupun Sukabumi-Pajampangan," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, untuk di jalur utama mudik ada beberapa titik daerah rawan longsor dan terjadi genangan air hujan serta puting beliung. Sama halnya di jalur penghubung lainnya yang bencana bisa datang kapan saja.
Apalagi, katanya, saat ini masih kerap turun hujan deras yang disertai angin kencang sertai petir. Tentunya harus diwaspadai pemudik dan diimbau agar selalu waspada dan tidak memaksakan perjalanan mudiknya jika terjadi bencana.
Bahkan ada beberapa titik di jalur mudik di wilayah Pajampangan yang rusak akibat bencana seperti di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung. Meskipun jalur ini hanya dilewatir pemudik lokal tetapi banyak warga yang berada di selatan Sukabumi berkerja di luar daerah. Sehingga saat menjelang lebaran mereka pulang ke kampung halamannya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya serta kepolisian dan memasang beberapa rambu imbauan agar pemudik atau pengendara waspada jika memasuki daerah rawan bencana," katanya.
Di sisi lain, Daeng Sutistan mengatakan pihaknya juga sudah menyiagakan puluhan relawannya untuk bersiaga di daerahnya masing-masing jika terjadi bencana agar bisa meminimalisasikan dampaknya. Kemudian ada juga yang bergabung dengan petugas keamanan di tiga posko yakni Posko Cibadak, Palabuhanratu dan Ujunggenteng.
Relawan tidak hanya siaga akan terjadinya bencana, tetapi juga disiapkan membantu jika ada kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan di tempat wisata. Sebab, pascamudik atau saat perayaan lebaran banyak wisatawan yang datang ke berbagai pusat pariwista di Sukabumi. (KR-ADR).
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019