"Saya kemari untuk menukarkan uang baru untuk dikasih kepada anak-anak saat Lebaran nanti," kata salah satu warga, Umi.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting diadakan menjelang hari raya Idul Fitri sebab saat Lebaran memberi uang kepada anak-anak atau yang dikenal dengan istilah "hagalla" menjadi kebiasaan yang dianggap wajib dilakukan oleh sebagian umat Islam tidak terkecuali di Sulteng.
"Kalau kondisi uang yang dikasih lusuh, kusam apalagi ada robekan, itu tidak berkesan kepada anak-anak yang kita beri uang. Makanya dengan adanya kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi saya yang juga menganggap wajib memberikan hagalla kepada anak-anak saat Lebaran," ucap warga Kabupaten Donggala itu.
Senada dengan Umi, Ahmad salah satu warga Palu yang ikut menukarkan uangnya dalam kegiatan yang berlangsung hingga Selasa (28/5) itu juga merasa sangat terbantu dengan adanya layanan penukaran uang tersebut.
"Rencananya saya mau kasih hagalla ini dengan anak-anak yang pernah saya didik di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Donggala. Sekalian sebagai oleh-oleh untuk mereka," tambahnya.
Dia mengaku kondisi uang yang diberikan sangat berpengaruh terhadap antusias anak-anak yang diberi uang hagalla meski nilainya tidak seberapa.
"Ada kepuasan tersendiri juga saat memberikan mereka uang hagalla dengan kondisi baru. Sekali setahun juga. Tidak apa-apalah," ujarnya.
Sementara itu Sekdaprov Sulteng Moh. Hidayat Lamakarate dalam kessmpatan itu sengat mendukung dan mengapresiasi layanan penukaran uang yang diselenggarakan oleh BI Sulteng itu.
Menurutnya, kegiatan semacam itu penting untuk dilakukan setiap tahun menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran.
"Karena masyarakat tidak hanya mau pakaian baru tapi juga uang baru," katanya.
Selain itu ia mengingatkan masyarakat agar menukarkan uang di tempat-tempat resmi yang ditunjuk oleh pemerintah.
"Tukarkan uang anda di tempat-tempat yang resmi agar tidak menjadi korban penipuan oleh oknum-oknum yang mengedarkan uang palsu.
Dalam kesempatan itu Kepala Kantor BI Perwakilan Sulteng Miyono mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir kehabisan stok uang baru.
Dia memastikan stok uang baru yang disediakan BI Sulteng dalam kegiatan tersebut cukup untuk memenuhi permintaan penukaran uang baru oleh masyarakat.
"Kita menyiapkan sekitar Rp6,6 miliar uang baru dalam kegiatan ini. Setiap orang dapat menukarkan uangnya dengan uang baru maksimal Rp3,9 juta. Jadi tidak usah khawatir,"katanya.
Pelayanan penukaran yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Moh Hidayat Lamakarate itu langsung diserbu oleh masyarakat yang sudah menunggu sejak jam 9 pagi.
Baca juga: 19 bank digandeng BI layani penukaran uang baru di Kota Palu
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019