"Tentunya sasaran tes urine menjelang arus mudik Lebaran seseorang supir membawa penumpang dan cukup riskan karena seandainya ada kecelakaan lalu lintas, yang disebabkan sopir menyalahgunakan narkoba bisa diminimalisir," kata Kepala BNNK Bandung, AKBP Yeni Siti Saodah di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Senin.
Yeni menyebutkan kegiatan itu dilaksanakan dengan sejumlah petugas gabungan dari Polrestabes Bandung, Dinas Perhubungan Kota Bandung serta pihak Terminal Cicaheum.
Tes urine tersebut, kata dia, akan dilaksanakan sepanjang hari secara acak terhadap sejumlah pengemudi. Hingga saat ini baru 10 supir yang telah menjalani tes urine.
"Tentu kalau ada temuan kita akan melakukan penelusuran apakah pengguna saja atau juga pengedar tentu kalau melanggar undang-undang ditindak sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Meski berdasarkan evaluasi tahun kemarin tidak ada pengemudi bus yang positif menggunakan narkoba, dia menyebutkan pihaknya akan tetap melakukan pengetesan sebagaimana rutin dilaksanakan jelang masa pelaksanaan arus mudik.
"Kita harapkan semua berjalan lancar aman tidak ada kendala apa apa dan penumpang juga ada satu keyakinan, ada satu kepuasan, dalam artian penumpang tahu bahwa supirnya sudah dilakukan tes urine," kata dia.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Irfan Nurmansyah menyatakan hingga sata ini belum menemukan supir yang kedapatan positif menggunakan narkoba.
"Sampel yang udah kita ambil dari supir bus, belum ditemukan, khususnya ini dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri, dalam rangka mudik, kita akan lakukan terus," kata Irfan.
Selain Terminal Cicaheum, kata dia, di wilayah lain yang memiliki sarana transportasi umum juga dilakukan tes urine. Yakni Tasik, Bogor, dan akan ada titik lain di Kota Bandung.
"Kalau ditemukan tentunya sebagaimana Undang-Undang kita telusuri dari mana barang tersebut, apabila memang ada barang bukti, kita tindak lanjuti," kata dia.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019