"Ada sebanyak 60 sampai 70 personel, semua terlibat termasuk staf. Untuk H-7 Lebaran kita fokus di bandara dan jalur selatan, kemudian untuk daerah wisata pada H+7 Lebaran," kata Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto disela Apel dan Gelar Pasukan Siaga Lebaran di Basarnas Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, Basarnas Yogyakarta untuk H-7 Lebaran melaksanakan siaga di beberapa titik yaitu di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulon Progo DIY bersama dengan Angkasa Pura 1.
"Selain siaga di bandara, Basarnas juga melaksanakan Siaga Mobile dengan jalur arah perbatasan DIY-Klaten (Jawa Tengah), arah barat perbatasan DIY dengan Purworejo dan ke arah utara perbatasan DIY-Magelang," katanya.
Dalam Apel Siaga Lebaran 2019 yang dipimpin Kepala Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi itu juga menampilkan sekaligus melakukan pengecekan kesiapsiagaan alat utama dalam menghadapi bencana dan kondisi yang membahayakan jiwa.
Alat utama itu di antaranya berupa kendaraan seperti truck personel, rescue truck, amphibius vehicle, hugglund, jet ski, motor trail dan perahu karet, alat diperiksa kesiapannya demi kelancaran tugas saat melaksanakan siaga Lebaran mulai 28 Mei sampai 13 Juni 2019.
Kepala Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi mengatakan kesiapsiagaan Basarnas ini bertujuan terwujudnya pelayanan SAR yang cepat, tepat, aman dan handal untuk mendukung serta membantu unsur-unsur terkait yaitu Polri, perhubungan dan pemda dalam pemantauan.
"Ini untuk percepatan respon jika terjadi kecelakaan. Kegiatan kesiapsiagaan SAR Angkutan Lebaran, kita akan tetap fokus pada penanganan kecelakaan sesuai dengan apa yang menjadi tupoksi (tugas pokok fungsi) dari Basarnas. Kita juga janganlah lengah bahwa tupoksi Basarnas tidak hanya terbatas pada Siaga Angkutan Lebaran, tapi masih banyak potensi kecelakaan di luar hal tersebut yang membutuhkan penanganan," katanya.
Dia berharap, semua personel Basarnas menjaga sikap yang sopan dan santun baik dalam berkoordinasi dengan instansi terkait maupun apabila melaksanakan misi penyelamatan di lapangan.
"Ikuti prosedur yang ada, tunjukan bahwa kita bekerja secara profesional, disiplin tinggi dan jangan lupa bahwa keselamatan juga merupakan faktor yang penting," katanya.
Dia mengatakan, hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah mengenai Alat utama Basarnas, baik kendaraan maupun peralatan-peralatan rescue, karena akan menjadi salah satu faktor yang akan menunjang kinerja Basarnas.
"Karena itu perlu diperhatikan kebersihan perawatannya agar setiap saat digunakan selalu siap dan berfungsi dengan baik," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019