"Sepanjang 2019 ini di KM 203 A terjadi empat kali kecelakaan dan itu juga menjadi titik rawan tersendiri," kata Agus di Cirebon, Sabtu.
Agus menuturkan salah satu faktor penyebab kecelakaan di KM 203, dikarenakan jalannya lurus, sehingga membuat pengendara kurang waspada dan terlena saat melintasinya.
Terlebih lagi jalan tol Palikanci kata Agus, merupakan titik jenuh perjalanan dari Jakarta ke Jateng dan tentu pengemudi harus tetap waspada.
"Palikanci ini menjadi titik lelah perjalanan dari Jakarta ke Jateng, jadi harus hati-hati," ujarnya.
Agus menambahkan antisipasi yang dilakukan Jasa Marga untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di KM 203 yaitu dengan memasang sejumlah imbauan, seperti rambu-rambu lalu lintas dan videotron.
Selain itu pihaknya juga memasang rumble stripe yang fungsinya mengejutkan pengemudi, agar tidak mengantuk saat melintas di titik tersebut.
"Kemudian kita juga pasang warning light. Bagi pemudik yang merasa lelah, kami mengimbau untuk istirahat terlebih dahulu di rest area KM 207 A dan jangan dipaksakan," tuturnya.
PT Jasa Marga kata Agus pada arus mudik-balik Lebaran 2019 menyiagakan enam ambulans dalam rangka mempercepat evakuasi ketika ada kecelakaan lalu lintas.
"Ada total enam ambulans yang kita siagakan di sepanjang jalan tol Palimanan-Kanci," katanya.
Agus mengatakan pada hari biasa ambulans yang bersiaga di tol Palikanci hanya ada dua dan pada arus mudik-balik Lebaran 2019 ini ditambah menjadi enam.
Penambahan armada tersebut kata Agus upaya untuk mempercepat evakuasi ketika adanya kecelakaan lalu lintas di jalan tol.
Baca juga: Antisipasi antrean, pengisian BBM di Tol Palikanci dipercepat
Baca juga: Jalur rawan kecelakaan tol Palikanci dipasangi penerangan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019