Pertamina memberikan santunan Rp250 ribu per anak dan bantuan sebesar Rp10 juta bagi masing-masing panti asuhan pada tiga wilayah tersebutJayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua memberikan santunan kepada 393 anak yatim pada delapan panti asuhan di tiga wilayah sebagai bentuk berbagi kasih selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.
Brasto Galih Nugroho, Unit Manager Communication, Relations dan CSR PT Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku-Papua, di Jayapura, Kamis, mengatakan ratusan anak yatim ini terdiri dari 93 anak pada empat panti asuhan di Kota Jayapura, 190 anak pada dua panti asuhan di Kabupaten Jayapura dan 110 anak pada dua panti asuhan di Kota Ambon.
"Pertamina memberikan santunan Rp250 ribu per anak dan bantuan sebesar Rp10 juta bagi masing-masing panti asuhan pada tiga wilayah tersebut," katanya sambil menunggu waktu berbuka puasa bersama dengan 93 anak yatim dari empat panti asuhan di Kota Jayapura.
Menurut Brasto, jadi jika ditotal santunan dari Pertamina berjumlah Rp178.250.000 di mana ini kegiatan rutin tiap tahunnya yang merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat sekitar selain menjalankan bisnis.
"Ini merupakan dedikasi kami, dan salah satu bentuk menjaga tali silahturahmi kepada masyarakat sehingga di bulan suci Ramadhan ini, Pertamina dapat berbagi kasih terhadap sesama," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap santunan yang diberikan bagi anak-anak yatim tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Sedangkan bantuan bagi delapan panti asuhan tersebut diharapkan dapat membantu operasional tempat tersebut, di mana pasti memerlukan dukungan dari berbagai pihak," katanya lagi.
Dia menambahkan meskipun pemberian santunan ini merupakan kegiatan rutin Pertamina tiap tahunnya, namun yang berbeda kali ini adalah jumlah panti asuhannya lebih banyak dan pihaknya juga akan melakukan kunjungan langsung ke dua panti asuhan di Kabupaten Jayapura sekaligus menggelar buka puasa bersama pada Kamis (23/5).
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019