"Kami segera mengundang Pemda khususnya OPD terkait untuk membahas langkah operasi pasar. "Warga khususnya para ibu rumah tangga banyak yang mengeluh akibat harga komoditas yang naik, cukup membuat perekonomian rumah tangga terganggu akibat harus mengeluarkan biaya lebih," kata Ketua DPRD Gorontalo Utara, Nurjanah Yusuf di Gorontalo, Jumat.
Ia mengatakan, DPRD akan meminta pemda melakukan intervensi melalui gerakan pasar murah di 11 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara.
Sementara itu, anggota DPRD Gorontalo Utara, Lukum Diko mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu melakukan inspeksi lapangan untuk memantau harga komoditas, baik harga sembilan bahan pokok (sembako), rempah-rempah dan harga keperluan rumah tangga lainnya.
Harga pangan saat ini tergolong tinggi, perlu ada solusi dan tindakan agar kenaikan harga segera normal, ujar Lukum.
"Kecenderungan kenaikan harga sering terjadi saat bulan Ramadhan dengan alasan tingginya permintaan. Jika begitu, maka pemda perlu mengambil langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga, apalagi beberapa komoditas pangan yang menjadi konsumsi harian keluarga mengalami kenaikan harga. Termasuk harga telur per butirnya mencapai Rp2.500 dari kisaran Rp1.200-Rp1.700 per butir," katanya.
Inspeksi harga di pasar tradisional perlu dilakukan kata Lukum, untuk menghindari aksi sepihak menaikkan harga. "Jangan sampai ada oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan bulan Ramadhan untuk menaikkan harga dengan alasan stok kurang akibat permintaan tinggi," ucapnya.
Baca juga: Kabupaten dan Kota di Jambi gelar OP jaga stabilitas harga
Baca juga: DPR dorong operasi pasar untuk turunkan harga pangan
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019