"Kami mengundang 70 ulama di Padang mengimbau agar dalam penyampaian tausiyah mengajak masyarakat untuk mengonsumsi kebutuhan pangan secara bijaksana," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Kamis usai membuka pasar murah.
Menurut dia pelibatan ulama dinilai efektif karena posisinya yang sering menyampaikan pengajian di masjid dan musala selama Ramadhan.
Ia mengatakan jika masyarakat bisa berbelanja dengan bijaksana maka tidak akan terjadi gejolak harga akibat tingginya permintaan.
"Ketika inflasi terjadi akan membebani masyarakat dan daya beli akan menurun," ujarnya.
Dari sisi kesehatan pun menurut dia mengonsumsi berlebihan pada bulan puasa juga tidak baik.
Sebelumnya Ketua MUI Sumatera Barat Gusrizal Gazahar pada Temu Ulama se-Kota Padang menyampaikan saat Ramadhan disyariatkan bukan hanya sebatas menahan haus dan lapar oleh sebab itu mari menjalankannya dengan kesederhanaan,
Ia menyampaikan keterlibatan ulama dalam pengendalian inflasi saat Ramadhan menjadi langkah maju dalam menyelesaikan persoalan keumatan.
Ulama yang notabene dekat dengan umat juga bertanggungjawab dengan kemaslahatan umat, kata dia.
Ia mengemukakan selain peran strategis ulama dalam mengimbau masyarakat untuk mengatur konsumsi, belanja bijak dan hidup sederhana sesuai syariat, pihaknya juga melakukan operasi pasar bersama pemangku kepentingan lainnya untuk menekan angka inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Baca juga: BI Sumbar gelar Pasar Murah di lima lokasi untuk kendalikan inflasi
Baca juga: BI : Inflasi Sumatera Barat pada Maret 2019 terkendali
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019