Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto di Surabaya, Rabu mengatakan, dari total tiket itu pemesanan tertinggi terjadi di tanggal 9 Juni 2019 (H+3) dengan okupansi sebesar 90 persen, atau yang terjual sebanyak 21.980 tiket dari total tiket 24.548 tiket setiap harinya.
Sedangkan untuk catatan pemesanan tertinggi sebelum Lebaran, terjadi pada tanggal 1 Juni 2019 (H-4) dengan okupansi 79 persen, atau terjual 19.326 tiket dari kapasitas 24.548 tiket yang tersedia setiap harinya.
Suprapto mengatakan, sesuai data tersebut tren pemesanan tiket seacara umum sudah mulai ramai dibanding sepekan sebelumnya, dan paling ramai terjadi pada pascalebaran, hal ini disebabkan karena wilayah Daop 8 Surabaya merupakan daerah tujuan dari pemudik (arus mudik).
"Karakteristik para penumpang pada angkutan Lebaran seperti pada tahun-tahun sebelumnya, yakni ketika masa sebelum lebaran didominasi oleh arus para penumpang KA Jarak Jauh/Menengah dari arah Barat ke timur (Jawa barat / DKI menuju Jawa tengah/Jawa Timur) atau dikenal dengan arus mudik," katanya.
Sedangkan masa setelah Lebaran, arus penumpang didominasi para penumpang KA Jarak Jauh/Menengah dari arah timur ke barat (Jawa Timur/Jawa tengah ke arah DKI Jakarta/Jawa Barat), atau dikenal dengan arus balik.
Sementara itu, untuk angkutan Lebaran 2019 Daop 8 Surabaya telah menyiapkan 91 perjalanan KA, dengan rincian 83 KA regular dan delapan KA tambahan dengan total menyiapkan sebanyak 1.019.274 tempat duduk.
Untuk masa puncak angkutan Lebaran, diprediksi terjadi pada Sabtu, 01 Juni 2019 atau H-4 lebaran (pra lebaran) dan pada tanggal 9 Juni 2019 atau H+3 lebaran (pascalebaran).
"Kami telah melakukan persiapan yang matang, dan kami harapkan moda transportasi KA selama masa angkutan Lebaran 2019 ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali," katanya.
Baca juga: Pemesanan tiket KA terbanyak Daop Surabaya terjadi H+3 Lebaran
Baca juga: Tiket Lebaran di Daop Surabaya terjual 58 persen
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019