"Sangat diperlukan melakukan cek kesehatan sebelum melakukan perjalanan," ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi angkutan Lebaran tahun 2019 bidang lalu lintas di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu.
Tidak hanya pemudik, kata dia, pentingnya pencegahan dari sisi kesehatan juga harus dimiliki pengemudi agar selama perjalanan tidak terjadi kendala.
"Apalagi di jalan darat dan laut, maka setiap empat jam harus diperiksa kesehatannya," ucapnya.
Karena itulah, kata dian kementerian kesehatan bersama dinas kesehatan setempat akan menyediakan pos pelayanan kesehatan di tempat istirahat sementara atau rest area.
Pelayanan kesehatan ini, lanjut dia, memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit, terutama yang ada di jalur mudik.
"Kami juga memiliki public safety center melalui layanan call center 119 agar cepat dilakukan respons ketika ada laporan. Kami juga menyediakan ambulans, baik motor dan mobil yang siaga di beberapa pos kesehatan," katanya.
Sementara itu, untuk mendukung perjalanan mudik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 26 titik rest area yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan di rest area juga akan tersedia pos-pos pelayanan kesehatan yang akan mengecek kondisi pemudik baik pengemudi atau penumpang.
Tidak itu saja, PMI juga akan menyiapkan 134 titik layanan kesehatan, termasuk rest area yang akan disiapkan di terminal, stasiun dan pelabuhan.
"Termasuk keberadaan masjid karena juga untuk pemudik beribadah. Tim kesehatan juga bisa memberikan layanan psiko sosial terapi bagi anak-anak, terutama di masjid," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019