Stok sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi tersebut sebagai antisipasi peningkatan pemakaian pada awal Ramadhan di Kota Pontianak.Pontianak (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menyiapkan sebanyak 21.840 tabung elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk wilayah Kota Pontianak pada awal Ramadhan 2019.
"Stok sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi tersebut sebagai antisipasi peningkatan pemakaian pada awal Ramadhan di Kota Pontianak," kata Sales Axecutive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan penambahan stok tersebut kalau dipersentasekan ada peningkatan stok sebanyak 3,66 persen dari alokasi atau kuota per bulan di wilayah Kota Pontianak.
"Untuk seluruh Kalbar penyaluran elpiji subsidimencapai 408 MT/hari (sebanyak 136.000 tabung) atau mengalami peningkatan sebesar sembilan persen dari penyaluran normal 373 MT/hari (125.000 tabung)," ungkapnya.
Sementara itu, menurut dia, pihaknya juga menyiapkan stok sebagai antisipasi untuk elpiji nonsubsidi bagi masyartakat atau pengguna di segmen menengah ke atas dan horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) sebesar 60 MT atau mengalami peningkatan tiga persen dari pemakaian harian rata-rata 58,2 MT.
"Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir karena stok elpiji tiga kilogram cukup, dan kami juga melakukan penambahan stok untuk elpiji nonsubsidi sebagai antisipasi peningkatan permintaan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan instansi terkait agar dapat mengawasi distribusi elpiji subsidi secara tepat sasaran.
Sebelumnya, Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari mengatakan menjamin stok elpiji subsidi di wilayah Pulau Kalimantan dan Kalbar khususnya aman sepanjang amadhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kami sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam penyaluran elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan di Kalimantan termasuk di Kalbar, seperti penambahan stok hingga sebesar enam persen di atas kebutuan normal," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019