"Semoga dengan tasbih ini bisa membuat hati Fitri lebih tenang, apalagi sekarang bulan puasa," ujarnya kepada Fitri saat menyerahkan tasbih warna hijau di ruang perawatan khusus di RSJ Menur.
Fitri menjadi sorotan dari banyak pihak, termasuk pemerintah karena video yang sempat viral di media sosial dengan kedua tangannya terbalut perban.
Dalam unggahan disebutkan jika jari-jari Fitri saat ini sudah habis akibat infeksi luka yang dideritanya karena sering dimakan sendiri jika sedang merasa kelaparan.
Selama ini, Fitri diketahui hanya tinggal berdua dengan neneknya, Jirah (60), dan mengandalkan bantuan dari tetangganya untuk kehidupan sehari-hari.
Sejak 21 April 2019, pemerintah membawanya ke RSJ Menur dan mendapat perawatan dari tim dokter yang diberi perintah khusus membantu proses penyembuhan Fitri.
"Sudah ada tim dokter menanganinya dan syukurlah seperti yang kita lihat tadi bahwa komunikasinya sudah lancar, kondisinya juga berangsur membaik. Dan yang penting obat tidak boleh telat," ucap Khofifah.
Sementara itu, saat Gubernur Jatim menemuinya di ruangan, Fitri yang jari tangannya dibalut kain biru sempat meminta bakso dan ingin segera pulang ke daerah asalnya.
Fitri juga berkesempatan dikalungi tasbih oleh Khofifah dan diberi semangat oleh orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut agar segera sembuh dan hidup seperti manusia pada umumnya.
Di tempat sama, dr Lila Nurmayanti selaku dokter khusus yang menangani Fitri menyampaikan bahwa pasiennya saat ini sudah berbicara secara tertata dan dua pekan ini tidak pernah kambuh.
"Awalnya memang parah, tapi sekarang sudah mulai bisa dikontrol dan minum obat juga teratur," katanya.
Baca juga: Gubernur Jatim janjikan normalisasi Kali Lamong untuk cegah banjir
Baca juga: Pemprov Jatim kembangkan desa wisata dongkrak sektor pariwisata
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019