Kepala Perum Bulog Subdivre Mamuju M Yatsir, dihubungi di Mamuju, Sabtu mengatakan, pasar murah atau penetrasi pasar itu dilaksanakan di dua tempat, yakni Kantor Gubernur Sulbar dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mamuju.
Penetrasi pasar yang dilaksanakan di Kantor Gubernur diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) golongan I dan II sementara di TPI Mamuju, untuk masyarakat umum.
Penetrasi pasar itu lanjut Yatsir, hanya digelar satu hari, yakni pada Jumat (3/5).
Paket kebutuhan pokok yang dijual pada penetrasi pasar itu, berupa beras, gula, minyak goreng, daging, tepung, telur, sirup serta rempah-rempah.
Ia mengatakan, pada penetrasi pasar tersebut, bahan pangan dijual lebih murah 30 persen dari harga pasar.
"Semua produk dan bahan pangan yang dijual pada penetrasi pasar yang dilaksanakan kemarin (Jumat) di Kantor Gubernur Sulbar dan TPI Mamuju, habis diserbu masyarakat," kata Yatsir.
"Semua bahan pangan dijual Rp10. 500 perkilogram, kecuali minyak goreng dijual Rp11.000 per liter," tambahnya.
Stok pangan yang disiapkan Bulog Subdivre Mamuju pada dua titik penetrasi pasar itu tambahnya, juga habis terjual.
"Penetrasi pasar ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat menjelang Ramadhan. Masyarakat masih meminta agar dilaksanakan hal serupa sehingga kemungkinan menjelang Lebaran nanti akan kami gelar kembali," terang Yatsir.
"Selain jauh di bawah harga pasar, yakni 30 persen memang saat ini masyarakat sangat membutuhkan kebutuhan pokok dalam menghadapi Ramadhan sehingga kegiatan itu (penetrasi pasar) diserbu masyarakat," tutur Yatsir.
Sementara, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar, mengatakan, pasar murah diselenggarakan untuk menstabilkan harga dan mensejahterakan masyarakat, dengan menjual harga di bawah 30 persen dari harga pasar.
“Di satu titik, gula sudah habis sebanyak satu ton. Semoga masyarakat menikmati adanya pasar murah ini jelang bulan suci Ramadhan dan semoga bisa digelar lagi menjelang Idul Fitri nanti," kata Enny.
Pewarta: Amirullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019