Prediksi tersebut merupakan hasil diskusi pihaknya bersama sejumlah kementerian dan instansi terkait.
"Jumlah pemudik tahun ini, pastilah prediksinya meningkat. Kami bersama Kemenhub, Kemen PU Pera, Jasa Raharja, Jasa Marga sudah melakukan estimasi awal, akan ada peningkatan kira-kira 20 persen sampai 30 persen," kata Irjen Refdi, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Hal itu seiring dengan telah beroperasi jalan Tol Trans Jawa yang membuat orang lebih antusias untuk mudik ke kampung halaman.
"Mudah-mudahan perbaikan itu tidak membuat kami kewalahan tapi membantu memperlancar arus mudik," katanya pula.
Pihaknya pun memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 hingga H-2 Lebaran tahun ini.
"Estimasinya puncak itu di tanggal 31 Mei, 1 Juni dan 2 Juni," katanya lagi.
Pada Kamis hingga Sabtu (27/4), Kakorlantas Refdi bersama rombongan kementerian dan instansi terkait menyurvei jalur mudik yakni jalur non tol Pantura dan Selatan Jawa untuk memastikan keamanan jalur bagi pemudik nantinya.
Kegiatan survei ini akan dibahas Kakorlantas Refdi bersama jajaran Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah serta para kasatlantas untuk membuat rekayasa lalu lintas dan pengamanan mudik Operasi Ketupat 2019.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019