Dilansir dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, poin pertama yang disampaikan Kakorlantas adalah terkait dengan kesiapan tata kelola moda transportasi. Menurutnya, moda transportasi harus dipersiapkan sebaik mungkin menjelang masa mudik Lebaran.
“Baik itu transportasi darat, laut, udara, kereta, ini nanti juga harus kami persiapkan,” katanya.
Poin kedua adalah persiapan infrastruktur yang dibutuhkan dalam masa mudik Lebaran.
“Yang kedua adalah tata kelola dan pengawasan tetap infrastruktur, baik itu infrastruktur jalan dan sebagainya,” ujarnya.
Poin terakhir adalah persiapan manajemen rekayasa lalu lintas. Irjen Pol. Agus mengatakan bahwa pihaknya berencana bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendata jumlah masyarakat yang akan pergi mudik.
“Yang terakhir ini out of the box. Mungkin di Jakarta, ada berapa masyarakat Jakarta yang akan mudik, nanti akan kami datakan ke depan sehingga nanti mengelola arus mudik dan arus balik itu nanti betul-betul ter-update,” katanya.
Hal itu akan dilaksanakan secara beriringan dengan survei pendataan pergerakan masyarakat dan kendaraan.
Pada hari ini, Korlantas Polri menggelar evaluasi dan konsolidasi dengan Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Jasa Raharja terkait dengan pelaksanaan pengamanan mudik Lebaran 2025 dalam Operasi Ketupat 2025.
“Kami konsolidasi bersama. Kami tunjukkan bahwa kebersamaan itu adalah kunci keberhasilan. Jadi, kolaborasi dan koordinasi antar-stakeholder itu adalah kunci,” ujar Irjen Pol. Agus.
Dalam Operasi Ketupat 2025, kata dia, angka tingkat kecelakaan menurun. Selain itu, peristiwa kecelakaan yang menonjol juga tidak ada.
Adapun pelaksanaan konsolidasi tersebut digelar bersamaan dengan penutupan secara resmi sistem satu arah atau one way nasional arus balik.
Baca juga: Kakorlantas: Lakalantas turun 30 persen pada Operasi Ketupat 2025
Baca juga: Kakorlantas: 1,9 juta kendaraan keluar Jakarta hingga 1 April 2025
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025