Jakarta (ANTARA) - Setelah bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan besar dan dianggap sebagai cara untuk menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.

Namun, bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan (qadha), muncul pertanyaan, bolehkah menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa Syawal? Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hal ini. Dengan demikian, berikut penjelasannya.

 

Pendapat pertama (boleh menggabungkan niat)

Sebagian ulama berpendapat bahwa seseorang dapat menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Syawal. Artinya, dengan satu puasa, seseorang dapat memenuhi kewajiban qadha sekaligus mendapatkan pahala puasa Syawal.

Pendapat ini didukung oleh ulama Malikiyah dan mayoritas ulama Syafi'iyah. Mereka berargumen bahwa puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan, dan seseorang dapat memperoleh keutamaan puasa Syawal dengan melaksanakan puasa qadha di bulan Syawal.

Menurut mereka, niat yang tercampur antara puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah Syawal tidak mengurangi pahala puasa yang dilakukan, sehingga seseorang tetap dapat memperoleh manfaat dari keduanya.

Baca juga: Utang puasa orang meninggal wajib dibayar? Ini penjelasan dari ulama

Pendapat kedua (tidak boleh menggabungkan niat)

Sebaliknya, ulama Hanabilah berpendapat bahwa menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Syawal tidak diperbolehkan. Mereka berargumen bahwa puasa Syawal adalah ibadah yang berdiri sendiri dan memiliki keutamaan khusus.

Menurut ulama Hanabilah, keutamaan puasa Syawal hanya dapat diperoleh jika dilakukan secara terpisah setelah menyelesaikan puasa Ramadhan secara penuh. Hal ini dianggap penting untuk menjaga kesucian ibadah masing-masing.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan keutamaan puasa Syawal, seseorang harus menyelesaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah ia dapat melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal secara terpisah.

Dari penjelasan di atas, secara ringkas ada beberapa cara untuk melaksanakan puasa qadha' dan Syawal, diantaranya:

1. Tidak menggabungkan puasa Syawal dan qadha' atau melaksanakannya secara terpisah (ini adalah cara yang paling baik)

2. Menggabungkan niat puasa qadha' dan puasa Syawal (mengikuti pendapat yang membolehkan)

3. Niat puasa qadha' di bulan Syawal dan berniat mengakhirkan puasa Syawal di bulan dzul qa'dah (karena puasa Syawal boleh diqadha' di bulan yang lain)

4. Berniat puasa qadha' saja di bulan Syawal (menurut imam ar ramli,sudah mendapatkan pahala puasa Syawal)

Mengingat terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, individu bisa memilih untuk menyelesaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu atau menggabungkan niat dengan puasa Syawal, asalkan niat dan pelaksanaannya diperhatikan dengan dan sesuai syariat.

Baca juga: Masih bisakah ganti utang puasa jelang Ramadhan? Ini hukumnya!

Baca juga: Benarkah muntah bisa membatalkan puasa? Ini penjelasannya

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025