Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DK Jakarta Syafrin Liputo mencatat puncak arus balik di tujuh terminal di Provinsi Daerah Khusus Jakarta terjadi pada 5 April 2025 atau pada H+4 Lebaran.

"Total penumpang itu tertinggi pada tanggal 5 April," kata Syafrin di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin.

Data itu dia peroleh dari tujuh terminal di Jakarta pada Ahad sore, 6 April, atau pada H+5 Lebaran 2025. Untuk data 6 April tersebut, dia mengatakan masih dihitung dan diperkirakan masih ada kemungkinan eskalasi.

Untuk menangani para pendatang selama arus balik tersebut, Pemerintah Provinsi DK Jakarta, kata dia, terus mengupayakan agar seluruh warga yang tiba di setiap terminal mendapatkan akses yang mudah ke angkutan lanjutan menuju tujuan masing-masing.

Baca juga: KAI Daop 6 berangkatkan 31.780 penumpang saat puncak arus balik

Baca juga: Dishub sebut puncak arus balik di Indramayu terjadi pada H+5 Lebaran

"Sehingga mereka tidak perlu menunggu lama di terminal. Langsung berpindah apakah itu ke TransJakarta, Mikrotrans, Minitrans, ataupun angkutan reguler lainnya yang ada di terminal," katanya.

Bagi penumpang yang turun dan masih menunggu di terminal, Pemprov DK Jakarta juga memastikan kesediaan fasilitas pendukung di terminal, seperti ruang tunggu, toilet, mushola, dan lain-lain.

Mengingat ada perpanjangan waktu bagi masyarakat untuk bekerja dari mana saja (WFA), Syafrin mengatakan hal itu menyebabkan tidak adanya puncak arus balik yang ekstrem pada Lebaran tahun ini karena para penumpang telah terdistribusi selama secara normal pada waktu-waktu perpanjangan tersebut.

Dia mencontohkan data puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 yang mengalami penurunan 0,4 persen dibandingkan dengan puncak arus mudik pada Lebaran 2024.

Demikian juga puncak arus balik pada 5 April yang tercatat turun, 22 persen lebih rendah dibandingkan dengan puncak arus balik pada 15 April 2024.

"Artinya, tidak ada puncak balik ekstrem. Mereka memilih masih ada waktu tanggal 8 hibur, kita mundurkan kembalinya di tanggal 7 hari ini misalnya. Sehingga besok mereka tiba di Jakarta dan kemudian bisa beraktivitas pada hari Rabu," katanya.

"Karena memang tujuan pemerintah untuk menambahkan waktu work from anywhere adalah terdistribusi normal orang balik dan kemudian tidak ada puncak ekstrem di layanan angkutan Lebaran tahun ini," katanya menambahkan.*

Baca juga: Puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni masih terjadi pada Minggu H+5

Baca juga: KCIC prediksi puncak arus balik hari ini capai 23 ribu penumpang

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025