Dalam rangka menekan angka kecelakaan. Masyarakat yang sedang belajar di luar kota, yang kerja di luar kota, dapat kemudahan
Kediri (ANTARA) - Ratusan warga memanfaatkan balik gratis yang merupakan program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, untuk membantu warga balik ke Jakarta dan Surabaya.

Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha mengemukakan program ini digelar selain untuk membantu warga memudahkan perjalanan ke lokasi tujuan, juga untuk menekan angka kecelakaan.

"Dalam rangka menekan angka kecelakaan. Masyarakat yang sedang belajar di luar kota, yang kerja di luar kota, dapat kemudahan," katanya di Kediri, Minggu.

Ia menyebut pada tahun 2025 ini dua rute yakni Jakarta dan Surabaya, yang masing-masing ada dua bus dengan total 200 penumpang. Jumlah itu lebih banyak ketimbang program balik gratis 2024 untuk 100 penumpang.

"Alhamdulillah, ada penambahan kuota dan rute dari awalnya 2024 dua bus, sekarang empat bus, berarti 200 orang yang arus balik. Ini hal luar biasa, semoga tahun depan bisa bertambah," kata dia.

Baca juga: 5,3 ribu kendaraan melintasi Tol Cipali per jam pada Minggu siang

Pihaknya juga menilai animo masyarakat yang memanfaatkan program balik gratis ini cukup tinggi. Seluruh kursi terisi penumpang yang akan berkendara ke lokasi tujuan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri Didik Catur menambahkan program ini diikuti warga dengan tujuan Jakarta dan Surabaya.

Untuk Perusahaan Otobus (PO), lanjut dia, juga sudah dilakukan pengecekan sehingga kendaraan laik digunakan.

"Untuk PO lokal yang punya legalitas perusahaan. Selain itu kami juga cek melakukan ramp check (pengecekan kendaraan) pada fisik dan sopir yang bertugas dan semua dalam kondisi baik," kata dia.

Baca juga: BPKH berangkatkan ratusan warga Garut balik bareng ke Jakarta

Sementara itu salah seorang peserta balik gratis, Kirana Madya Rahina mengatakan terbantu untuk kembali ke Jakarta yang tiketnya sulit didapat.

"Saya ikut program balik gratis ini ke Jakarta. Pastinya senang sekali, karena dimana-mana cari tiket balik habis, tiket pesawat jarang. Program ini membantu untuk saya dan banyak orang di sini," kata mahasiswi Universitas Indonesia (UI) itu. 

Senada dikemukakan Nur Masiyati yang bersama anaknya hendak kembali ke Jakarta. Program balik gratis, kata dia, memangkas pengeluaran untuk tiket. "Sangat menolong sekali dan membantu karena tiket ke Jakarta mahal. Kalau bus Rp300 ribu lebih, saya sama anak saya," kata dia.

Nur mengatakan sudah daftar dua pekan lalu ke Dishub Kota Kediri dengan melampirkan KTP dan KIA untuk anaknya. Ia berharap program ini ke depannya terus ada.

Baca juga: ASDP: Kendaraan arus balik dari Bakauheni melonjak hingga Minggu pagi

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025