Dalam khotbah Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat, Senin, Cholil menekankan akat fitrah merupakan cara efektif dalam menyambut Idul Fitri, karena mengingatkan bahwa diri dan harta yang dimiliki sejatinya adalah milik Allah SWT.
Baca juga: Guru Besar UIN: Idul Fitri merupakan manifestasi kebaikan bersama
"Kemenangan meraih fitrah dengan mengalahkan belenggu hawa nafsu juga disempurnakan dengan kewajiban membuang kotoran belenggu yang disimbolkan melalui zakat fitrah. Ini cara efektif bagaimana kita menyambut Idul Fitri," katanya.
Karena, dengan zakat, jelas Cholil, baik zakat fitrah ataupun zakat harta, seluruh umat Islam akan diingatkan bahwa diri kita dan harta yang dimiliki sesungguhnya adalah milik Allah SWT.
Ia menekankan bahwa harta yang dimiliki seseorang bukan sepenuhnya miliknya, melainkan ada hak fakir miskin dan para mustahik di dalamnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya digunakan sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT.
"Jika kita mengerti harta adalah amanah dan berzakat dengan benar, maka (kita) tidak akan menghambur-hamburkan harta atau menyimpannya secara berlebihan, karena merasa bahwa harta itu adalah amanah dari Allah SWT yang harus ditunaikan," ujarnya.
Cholil Nafis menjelaskan bahwa zakat fitrah yang dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri menjadi simbol kepedulian sosial, dimana tidak boleh ada seorang pun yang kelaparan dan sedih karena kekurangan harta benda pada saat Idul Fitri.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran zakat sebagai sarana pemberdayaan ekonomi. Mengutip pandangan Imam Malik dalam kitab Muwaththa’, ia menegaskan bahwa zakat harus diberikan dengan tujuan membantu orang miskin mencapai kemandirian.
"Zakat itu tidak hanya berfungsi sebagai bantuan, tapi harusnya juga pemberdayaan. Imam Malik dalam kitab Muwaththa’-nya menyatakan bahwa zakat harus diberikan dengan tujuan untuk membantu orang miskin mencapai kemandirian, sehingga mereka bisa menjadi bagian dari solusi ekonomi, bukan sekadar penerima bantuan," paparnya.
Baca juga: Presiden dan Wapres shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal
Baca juga: Kapolri: Idul Fitri jadi momen kebersamaan dan memperkuat persatuan
Mengakhiri khotbahnya, ia mengajak umat Islam untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momentum kembali kepada fitrah dengan meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial.
"Fitrah yang sesungguhnya adalah ketika taqwanya bertambah, berarti amal salehnya meningkat, semakin menjauhkan diri dari perilaku-perilaku maksiat dan peran serta kemanusiaan lebih maksimal. Jadi, kembali ke fitrah berarti kembali mendengarkan suara hati nurani yang paling dalam yang sudah kita jernihkan dengan berpuasa," ucap Muhammad Cholil Nafis.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025