Lanzhou (ANTARA) - Seperti para pemeluk agama Islam di seluruh dunia, Ma dan para muslim China berpuasa pada bulan suci Ramadan dan menikmati hidangan berbuka puasa bersama keluarga setelah matahari terbenam.

Baru-baru ini, kalangan masyarakat non-Muslim, termasuk kelompok agama lainnya di China, turut mengunjungi masjid-masjid untuk menyampaikan salam hangat kepada para umat Muslim.

Sejak memasuki bulan suci Ramadan, Ma Jianzhong, seorang umat Muslim dari etnis Hui yang bermukim di Lanzhou, Provinsi Gansu, China barat laut, bangun pagi setiap harinya untuk menyiapkan sedikit hidangan untuk sahur dan kemudian berangkat ke sebuah masjid di dekat rumahnya untuk menunaikan salat Subuh.

Masjid Xiuheyan merupakan masjid ternama dan bersejarah di Lanzhou yang memiliki keindahan arsitektur. Lis dinding serta bentuk atapnya menonjolkan ciri khas bangunan China kuno. Bersama umat Muslim lainnya, Ma dengan khusyuk beribadah di masjid itu.

Di Lanzhou, umat Muslim biasanya membuat Youxiang dan Sazi, berbagai jenis gorengan dari adonan tepung untuk dinikmati saat berbuka puasa, bersama kurma manis dan kue-kue lainnya.

Ma Qi, istri Ma Jianzhong, sibuk membuat berbagai makanan. Cucu mereka yang baru berusia empat tahun juga selalu meminta mencicipi aneka manisan buatan keluarganya.
 

   
Putra sulung Ma Jianzhong merantau ke Shanghai di China timur dan mengelola sebuah restoran mi tarik halal di Shanghai. Pemuda itu biasanya menunaikan ibadah shalat di masjid setempat di Shanghai.   

Setelah shalat malam dan berbincang dengan teman-temannya, Ma Jianzhong pulang ke rumah. Sebelum tidur, dia bersama istrinya menyiapkan bahan-bahan makanan untuk keesokan harinya.

"Bulan Ramadhan memiliki arti penting bagi kami sebagai umat Muslim. Saya mengobrol dengan putra saya lewat panggilan telepon video," ujar Ma Jianzhong. Ia pun berharap keluarganya senantiasa dikaruniai keberuntungan.

Pada malam hari, Masjid Xiuheyan mulai menyajikan hidangan berbuka puasa, yang terutama didanai dari sumbangan para pemeluk agama setempat.

"Kami menikmati beberapa jenis makanan berbuka puasa yang sering dijumpai di China barat laut. Para donatur memberi sumbangan berdasarkan keinginan dan kemampuan mereka masing-masing. Hidangan ini banyak diberikan kepada umat Muslim yang merantau atau berkunjung ke tempat ini. Saya menganggap pemberian ini sebagai kebaikan dan semacam kewajiban bagi saya," tutur Ma Jianzhong, mengingat masjid ini terletak di jalanan yang ramai di Lanzhou, yang kerap kali dipadati para pengunjung.

   

"Bulan Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan ke-64 yang saya jalani dalam kehidupan saya," urai Ma, seraya berharap dapat terus menjalani kehidupan yang baik di masa mendatang. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025